PALANGKA RAYA - Universitas Palangka Raya atau UPR adalah salah satu universitas yang dimiliki Provinsi Kalimantan Tengah. Berdiri dengan semangat juang yang kuat dari penggagas terdahulu, walaupun saat itu ditengah - tengah hutan belantara Pulau Borneo (Kalimantan).
Dengan bersamaan ditetapkan nya Palangka Raya sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), presiden pertama Republik Indonesia Ir Soekarno, saat itu berharap agar didirikannya Perguruan Tinggi untuk kemajuan masyarakat Dayak saat itu, yang secara umum masyarakatnya belum terjangkau menuntut ilmu hingga Universitas.
Saat ini, UPR mendapat sorotan keras dari beberapa kalangan dan tokoh masyarakat Kalteng, terlepas halnya dari kurangnya akomodir generasi masyarakat lokal dalam menuntut ilmu di Universitas negeri yang dimiliki daerah ini, khususnya Fakultas Kedokteran.
Carut marutnya struktur ditubuh organisasi Akademis di UPR, bukan jadi rahasia umum akan tetapi itu juga menjadi pandangan lain bagi sehat atau tidaknya Universitas itu sendiri.
Baca juga:
Tony Rosyid: Pilgub di IKN Memanas
|
Saat ini penjabat di UPR, baik itu Wakil Rektor (Warek) dan Dekan, diduga tidak ada kandidat lain yang bisa mengisi jabatan Dekan Fakultas, seperti Warek I diuble jabatan mengisi plt Dekan FISIPOL dan Warek III juga double jabatan mengisi plt Dekan FKIP.
Hal ini berjalan terus menerus dari awal Rektor yang saat ini terpilih, sehingga patut diduga ada apa dengan situasi sosial dilingkungan UPR kebanggaan masyarakat Kalimantan Tengah.
'Jaringan Laba - laba' adalah suatu kiasan yang bisa mereka - reka keadaan saat ini. Dengan berkaca atas pengalaman anak dari salah satu Bupati di Kabupaten Gunung Mas saat itu.
Sosok Pendidik dan bakal calon Dekan di Fakultas Pertanian UPR, pernah terjadi suatu rangkaian peristiwa tindakan hukum yang sepatutnya diduga tidak layak dilakukan oleh seseorang Dosen saat itu.
Hubungan emosional atas peristiwa itu mungkin tidak bisa terlupakan bagi korban dan keluarga besar khususnya. Akan kah seseorang yang pernah melakukan perbuatan tidak terpuji, yang hanya persoalan kecil hingga diduga menendang dan memaki bahkan memukul anak putri yang bukan anaknya, pada tahun 2010 an silam.
Namun Masalah itu bisa didamaikan melalui jalan adat Dayak, dan berharap jangan ada lagi tindakan seperti preman jalanan dilingkungan Akademis pencetak generasi bangsa kedepan.
Untuk UPR yang lebih baik, maka diharapkan pemimpin yang bisa mengayomi anak - anak mahasiswanya, mengajarkan sifat bertanggung jawab diri sendiri dan negara serta tidak memperlihatkan karakter tempramental yang bisa membuat hubungan sosial dikampus agak tidak harmonis.
Semoga pada hari Selasa tanggal 22 Agustus 2023 nanti, terpilih Dekan Fakultas Pertanian yang bisa membawa harum nama UPR di masyarakat Kalteng.
Penulis : Indra Gunawan
Pekerjaan: 1. Jurnalis Nasional Indonesia (JNI)
Kalimantan Tengah.
2. Aktivis Pengamat Pendidikan